Home / regional / Basarnas Jelaskan Tantangan Pencarian Korban Banjir Sumatra: Utamakan Evakuasi di Tengah Material Lumpur

Basarnas Jelaskan Tantangan Pencarian Korban Banjir Sumatra: Utamakan Evakuasi di Tengah Material Lumpur

EPICTOTO — Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i, memberikan penjelasan terkait operasi penyelamatan pasca-bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumatra. Menurutnya, keberadaan kayu gelondongan yang ikut terseret banjir bukanlah penghambat utama bagi tim di lapangan.

“Dalam pelaksanaan operasi SAR, saya rasa [kayu gelondongan] tidak secara langsung menjadi hambatan operasional. Alat berat pun tetap dapat beroperasi,” ujar Syafi’i saat berbicara di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/12/2025). Data terkini menunjukkan skala bencana yang besar, dengan total korban terdampak mencapai 33.620 orang di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, termasuk ratusan korban meninggal dan hilang.

Lumpur yang Mengering Jadi Tantangan Lebih Besar

Syafi’i mengungkapkan bahwa fokus dan tantangan sebenarnya terletak pada kondisi medan. Ancaman utama justru datang dari material lumpur yang menebal dan mulai mengering, yang menyulitkan proses evakuasi korban yang mungkin tertimbun.

“Pada saat korban sudah tertimbun lumpur, di situlah dibutuhkan penanganan khusus,” jelasnya. Untuk mengatasi hal ini, Basarnas telah mengerahkan seluruh potensi, termasuk unit K-9 (anjing pelacak) dari kantor SAR terdekat untuk membantu pencarian yang lebih efektif.

Yang menjadi perhatian tim adalah dinamika arus banjir yang membawa material lumpur dan kemungkinan posisi korban yang terseret. Situasi ini berbeda dengan aliran air biasa, sehingga memerlukan strategi pencarian yang khusus.

Operasi SAR Berlanjut Berdasarkan Evaluasi

Mengenai waktu pencarian, Syafi’i menegaskan bahwa patokan tujuh hari dalam kondisi normal bukanlah batas mutlak penghentian operasi. Tim akan terus melakukan evaluasi mendalam.

“Tujuh hari ini akan dievaluasi. Selama situasi masih memungkinkan untuk dilaksanakan operasi lanjutan, baik untuk penyelamatan maupun pencarian, tentu akan kita lakukan,” tegasnya.

Operasi pencarian dan pertolongan baru akan dihentikan apabila tim sudah memiliki keyakinan kuat bahwa tidak ada lagi kemungkinan menemukan korban. Pernyataan ini menegaskan komitmen Basarnas untuk menjalankan tugas seluas mungkin, dengan prioritas pada keselamatan dan efektivitas di lapangan meski dihadapkan pada medan yang sulit.

Tag: