Home / peristiwa / Pakar UGM Apresiasi Inovasi Pertamina Gunakan Sumur Gas untuk Listrik Darurat

Pakar UGM Apresiasi Inovasi Pertamina Gunakan Sumur Gas untuk Listrik Darurat

Slot Dana 5000 — Pakar Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, memberikan apresiasi atas langkah Pertamina yang memanfaatkan sumur gas sebagai sumber listrik darurat bagi masyarakat terdampak banjir di Aceh. Menurutnya, respons cepat ini merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial sebagai Badan Usaha Milik Negara di sektor energi.

Fahmy menilai langkah tersebut sangat patut diapresiasi karena diambil dalam situasi darurat, tepat ketika akses terhadap energi dasar sangat dibutuhkan oleh masyarakat. “Respons Pertamina dalam memanfaatkan sumur gas ini adalah bentuk tanggung jawab sebagai perusahaan energi milik negara yang patut diapresiasi,” ujar Fahmy dalam keterangan tertulisnya.

Bantuan Konkret di Tengah Krisis Infrastruktur

Keberadaan sumur gas yang dikonversi menjadi pembangkit listrik darurat dinilai sangat membantu masyarakat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan penerangan mendesak. Bantuan ini datang di saat infrastruktur kelistrikan utama mengalami kerusakan parah akibat bencana.

“Adanya sumur gas ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan listrik, terutama untuk penerangan, dalam kondisi infrastruktur yang sedang terganggu seperti sekarang,” jelas Fahmy.

Inovasi dalam Penanganan Bencana

Lebih dari sekadar bantuan darurat, langkah Pertamina ini juga dinilai sebagai sebuah terobosan inovatif dalam penanganan dampak bencana. Fahmy melihat upaya ini menunjukkan peran aktif dan kapasitas adaptasi perusahaan dalam situasi krisis.

“Ini merupakan inovasi yang dilakukan Pertamina untuk membantu masyarakat yang terkena bencana. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya beroperasi secara bisnis, tetapi juga mampu beradaptasi dan berperan langsung dalam pemulihan,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan keterangan terbaru mengenai kondisi kelistrikan di Aceh pascabencana. Menurut data terkini, pelayanan listrik di Aceh secara keseluruhan telah kembali normal. Namun, Bahlil mengakui bahwa masih ada empat kabupaten yang pemulihan kelistrikannya belum sempurna, dengan kapasitas baru mencapai sekitar 50 persen. Keempat kabupaten tersebut adalah Aceh Tamiang dan Bener Meriah.

Tag: