TVTOGEL — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menambah lima unit pompa air dengan kapasitas total 27 meter kubik per detik atau setara sekitar 270 liter per detik untuk mempercepat penanganan banjir Semarang, Jawa Tengah.
Dengan tambahan tersebut, kini sudah ada 35 pompa air yang beroperasi di sejumlah titik genangan di wilayah Semarang dan sekitarnya.
“Kemarin ada 30 pompa yang aktif, sekarang kami tambahkan lima lagi, terutama untuk wilayah Sayung, Demak, yang sebelumnya belum mendapat suplai pompa,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Dwi Purwantoro, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Ketinggian Genangan Air Turun Signifikan
Penambahan pompa ini terbukti efektif. Dwi menjelaskan, tinggi genangan air di Kolam Retensi Terboyo kini turun dari 1,8 meter menjadi 1,4 meter per hari. Dengan laju penurunan rata-rata sekitar 40 sentimeter per hari, ia optimistis Jalan Nasional Kaligawe bisa kembali berfungsi dalam waktu dekat.
“Sekarang aliran air di bagian hilir Kolam Retensi sudah lancar, jadi proses penyurutan genangan makin cepat. Dalam satu-dua hari ke depan kami harap jalur Kaligawe bisa dilalui normal,” katanya.
Menurutnya, kendaraan besar sudah bisa melintas di jalur tersebut, namun mobil kecil seperti sedan masih terkendala genangan di beberapa titik.
Tiga Titik Masih Terendam Air
Meski terjadi perbaikan di banyak lokasi, genangan air setinggi 40–60 sentimeter masih ditemukan di tiga area utama: sekitar Universitas Islam Sultan Agung (Unisula), RS Islam Sultan Agung, dan Pabrik Polytron di Sayung, Demak.
“Saat ini genangan tinggal di tiga titik itu saja, dengan ketinggian bervariasi antara 40 hingga 60 sentimeter,” ungkap Dwi.
Kementerian PUPR terus melakukan pemantauan dan koordinasi lapangan untuk memastikan pompa bekerja optimal dan aliran air menuju laut tidak terhambat.
Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Dody Hanggodo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menangani banjir secara berkelanjutan, baik di Semarang maupun di wilayah lain seperti Jakarta.
“Peran gubernur, bupati, dan wali kota sangat penting dalam pengelolaan kawasan sungai dan drainase. Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri,” tegas Dody.
Ia menambahkan, penanganan jangka pendek melalui pompa air harus diimbangi dengan strategi jangka panjang, seperti pembangunan sistem polder, normalisasi sungai, serta pengendalian tata ruang agar banjir tidak terulang.
Langkah Cepat untuk Pulihkan Aktivitas Warga
Penambahan lima pompa air berkapasitas besar ini diharapkan mempercepat surutnya genangan di kawasan terdampak. Dengan kondisi yang mulai membaik, aktivitas ekonomi dan transportasi warga Semarang diharapkan bisa kembali normal dalam beberapa hari ke depan.
Langkah cepat dan terkoordinasi dari Kementerian PUPR menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam mewujudkan infrastruktur tangguh banjir di wilayah pesisir utara Jawa.




